Dampak deforestasi atau deforestation impacts tidak hanya terjadi pada keanekaragaman hayati hutan. Deforestasi juga mempengaruhi struktur tanah juga kualitas tanahnya. Lapisan tanah hutan memiliki gizi tinggi yang dibuat oleh aktivitas pembuatan kompos secara alami. Ketika vegetasi pada daerah tersebut tidak ada lagi, tanah tidak akan mampu menerima air hujan yang akan membuat erosi dan banjir. Deforestasi akan menghapus lapisan tanah yang subur, tanah kemudian akan menjadi sangat tipis dan miskin nutrisi. Suatu daerah hutan kadang benar-benar gundul karena digunakan sebagai lahan pertanian. Petani biasanya membakar pohon dan vegetasi untuk membuat lapisan pemupukan abu. Penebangan dan pembakaran hutan mengakibatkan waduk waduk kehilangan kesuburannya, banjir dan tingkat erosi tinggi, dan tanah sering menjadi tidak dapat mendukung tanaman hanya dalam beberapa tahun. Jika daerah tersebut kemudian berubah menjadi padang rumput ternak, tanah dapat menjadi padat, yang pada akhirnya memperlambat atau mencegah pemulihan hutan.
Banyak orang hidup dari pertanian dengan sistem perladangan berpindah, berburu dan mengumpulkan hasil hutan. Deforestasi skala besar dengan pembukaan hutan oleh perusahaan besar terkadang juga bisa membuat konflik sosial. Orang-orang akan kehilangan tanah mereka yang akan mempengaruhi hidup mereka.
Hutan membuat aturan penting bagi siklus air. Hutan akan menerima hujan dengan baik. Air menguap dari tanah dan vegetasi, mengembun menjadi awan, dan jatuh lagi sebagai hujan dalam siklus air abadi diri. penguapan ini juga mendinginkan permukaan bumi. Deforestasi akan menghapus siklus ini dan meningkatkan suhu bumi sehingga bisa dibilang bahwa deforestasi mempunyai andil banyak terhadap terjadinya pemanasan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar