Related post
Selama ini pemanasan global diketahui telah mengakibatkan mencairnya lapisan es di kutub utara. Pemanasan global ternyata juga mengakibatkan hal yang serupa terhadap lapisan es di antartika. Kalau hal ini terus berlanjut, kita mungkin bakal segera kehilangan daratan tempat kita berdiri saat ini.
Hasil studi terbaru yang dimuat dalam Nature Geoscience menyebutkan bahwa Lapisan es di Bagian Timur Kutub Selatan, yang pernah dipandang sebagian besar tak terpengaruh oleh pemanasan global, telah kehilangan miliaran ton esnya sejak 2006 dan dapat mendorong kenaikan permukaan air laut pada masa depan.
Studi tersebut juga memperlihatkan lapisan es yang lebih kecil tapi kurang stabil di Antartika Barat kehilangan massanya dalam jumlah yang sangat besar. Pemanasan global juga dikhawatirkan dapat menyulut perpecahan cepat Antartika Barat, yang menyimpan air beku untuk mendorong permukaan samudra global setinggi lima meter.
Pada tahun 2007, Panel Antar-Pemerintah PBB bagi perubahan Iklim (IPCC) meramalkan permukaan air laut akan naik 18 sampai 59 centimeter paling lambat pada 2100, dengan tidak memasukkan dampak lapisan es yang mulai retak di Greenland dan Antartika. Dampak yang lebih besar tentunya akan terjadi jika keduanya turut diperhitungkan.
Banyak ilmuwan mengatakan sekalipun buangan CO2, salah satu penyebab pemanasan global dibatasi, permukaan air samudra mungkin akan naik sekitar hampir satu meter. Hal ini cukup untuk membuat beberapa Negara dan pulau kecil tak dapat dihuni dan juga merusak delta subur yang menjadi habitat ratusan juta makhluk hidup.
Untuk itu lebih dari 190 negara akan berkumpul di Copenhagen, Desember, guna merancang kesepakatan perubahan iklim guna mengekang gas rumah kaca dan membantu negara miskin menanggulangi konsekuensinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar